Selasa, 04 Desember 2012

SEKANDAL BUPATI GARUT



KASUS BUPATI GARUT

DPRD Kabupaten Garut menggelar rapat paripurna khusus terkait skandal nikah siri Bupati Aceng Fikri, Selasa (4/12/2012) siang. Rapat dilaksanakan akibat derasnya desakan masyarakat Garut yang meminta Bupati Aceng mundur dari jabatannya.

Ratusan orang yang menggelar aksi demo sebelumnya kini memasuki kantor DPRD Garut. Bahkan, perkantoran pun terlihat sesak dengan massa aksi dari berbagai kalangan. Kini, ruang rapat paripurna pun tengah disiapkan untuk melaksanakan jalannya rapat dewan terkait skandal nikah siri Bupati Aceng.

"Ya, rapat paripurna khusus tentang Bupati akan digelar siang ini," singkat Ketua DPRD Kabupaten Garut Ahmad Badjuri kepada wartawan sembari berjalan menuju ruangannya bersama unsur pimpinan dewan lainnya.

Sebelum dilaksanakan rapat paripurna khusus, saat ini, tengah berlangsung rapat pimpinan dewan di ruang Ketua DPRD Kabupaten Garut. Diberitakan sebelumnya, ratusan orang menggelar aksi unjuk rasa di Kompleks Perkantoran Bupati Garut. Mereka menuntut Bupati Aceng segera mundur dari jabatannya setelah Aceng terlibat skandal nikah siri dengan gadis di bawah umur bernama Fani Oktora (18) asal Limbangan yang diceraikan setelah empat hari melalui pesan singkat seluler (sms). 
GOLKAR MEMECAT BUPATI GARUT SEBAGAI KADERNYA
Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (Golkar) akhirnya sepakat untuk memecat Bupati Garut Aceng Fikri sebagai kadernya. Pemecatan itu terkait kasus pernikahan Aceng dengan Fany Oktora seorang gadis berusia 18 tahun yang dianggap melanggar etika.
“Kami di DPP sudah melakukan rapat internal, hasilnya sepakat untuk memecat Aceng Fikri sebagai kader, tinggal tunggu waktunya,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Nurul Arifin, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2012).
Aceng sebenarnya menjadi Bupati Garut dengan jalur independen (non-partai) saat Pilkada 2009 lalu berpasangan dengan artis Dicky Chandra, akan tetapi sejak 2011 dirinya telah bergabung dengan Partai Golkar. Namun, dengan kejadian ini, Golkar menjadi antipati terhadap Aceng.
“Kita di partai tidak melihat siapa yang ingin bergabung dengan Golkar, ya kami terbuka. Tapi, kalau kenyataannya begini, kami lebih suka kehilangan kader daripada melihat kader beretika buruk,” tegas Nurul.
Aceng menjadi sorotan belakangan ini karena menikahi Fany Oktora pada malam 14 Juli 2012. Pernikahan digelar di rumah pribadi di wilayah Copong, Garut. Keduanya menikah secara siri atau secara agama tanpa catatan resmi negara.
Empat hari kemudian, Aceng menceraikan wanita berumur 18 tahun tersebut, melalui pesan singkat. Salah satu alasan cerai karena Fany tidak perawan lagi. Masyarakat mengecam kelakuan Aceng tersebut karena tidak memberikan contoh yang baik. 


Selasa, 20 November 2012

Kartu Jakarta Pintar

Kartu Jakarta Pintar terus dimatangkan secara konsep dan teknis penyalurannya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pihak lain yang terkait. Gubernur DKI Joko Widodo rencananya akan meluncurkan kartu tersebut secara langsung di sejumlah permukiman padat pada 10 November 2012, tepat di Hari Pahlawan Nasional. Lalu mana sajakah permukiman padat yang menjadi target utama penyebaran Kartu Pintar? 

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo menyampaikan, pemberian Kartu Pintar akan diprioritaskan di tujuh wilayah Jakarta yang masuk dalam kategori permukiman padat dan kumuh. Pola pembagiannya merujuk pada data dinas terkait dan kepemilikan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). 

"Ada tujuh titik utama, yakni Bukit Duri, Tanah Tinggi, Pademangan, Johar Baru, Kampung Melayu, dan dua lokasi lain belum ditentukan. Klasifikasinya padat penduduk, merujuk pada penggunaan SKTM," kata Rio saat ditemui Kompas.comseusai menghadiri rapat bersama Badan Anggaran DPRD di gedung DPRD DKI, Kamis (25/10/2012). 

Untuk diketahui, peta pembagian Kartu Pintar pada 2012 ini akan menyentuh 10.000 siswa miskin yang duduk di bangku SMA/SMK. Namun, pembagiannya tidak dilakukan sekaligus. Dimulai dengan pemberian 3.000 Kartu Pintar pada 10 November nanti, dan sisanya diberikan secara bertahap oleh pihak terkait. 

Dengan kartu ini, setiap siswa di jenjang tersebut akan memperoleh suntikan dana sebesar Rp 240.000 di setiap bulannya. Uang itu dikhususkan untuk menutup kebutuhan personal para siswa, seperti seragam sekolah, buku, ataupun biaya transportasi. Bekerja sama dengan Bank DKI, kartu ini diformat dalam bentuk ATM sesuai dengan standar dari Bank Indonesia.

sumber : http://berita.indah.web.id/kompas_megapolitan/read/2012/10/25/21202253/Kartu.Pintar.untuk.Siswa.di.Permukiman.Padat.dan.Kumuh?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kkomwp

Opini saya : kekurangan kartu ini adalah jumlah yang di keluarkan tidak sesuai dengan jumlah permintaan yang di ajukan yaitu 15.000 yang di ajukan hanya bisa d buat hanya sekitar 2500 saja hal ini dikarenakan kurangnya dana angaaran yang di miliki oleh dinas pendidikan DKI JAKARTA . dan pengawasan penyaluran kartu ini masih sangat minim .

Sabtu, 03 November 2012

PERGAULAN BEBAS DAN HIV / AIDS


 PERGAULAN REMAJA DI ZAMAN SEKARANG
Masa remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja itu juga proses pencarian jati diri. Dan, disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam pergaulan bebas.
Pergaulan bebas di kalangan remaja 
telah mencapai titik kekhawatiran yangcukup parah, terutama seks bebas. Mereka begitu mudah memasuki tempat-tempatkhusus orang dewasa, apalagi malam minggu. Pelakunya bukan hanya kalanganSMA, bahkan sudah merambat di kalangan SMP. Banyak kasus remaja putriyang hamil karena kecelakan padahal mereka tidak mengerti dan tidak tahu aparesiko yang akan dihadapinya,Sejak berdirinya Dkap PMI tiga tahun lalu, kasus HIV dan hamil di luar nikah terus mengalami peningkatan. Setiap bulan ada 10-20 kasus. Mereka yangsebagian besar kalangan pelajar dan mahasiswa ini datang untuk melakukankonseling tanpa didampingi orang tua. Rata-rata mereka berusia 16-23. Bahkanada yang berusia 14 tahun datang ke Dkap untuk konsultasi bahwa ia sudah hamil.Mereka yang melakukan konseling, ada datang sendiri, ada juga dengan pasangannya. Sebagian besar orang tua mereka tidak tahu,.Meskipun begitu, lanjutnya para remaja yang mengalami µkecelakaan  initak boleh dijauhi dan dibenci. Kita tidak pernah melarang mereka untuk melakukan hubungan seks, karena ketika dilarang atau kita menghakimi, merekaakan menjauhi kita. Makanya, Dkap disini merupakan teman curhat mereka dankita memberikan solusi bersama. Seberat apapun masalahnya, kalau bersama bisadiatasi.Bukan hanya remaja nakal saja yang terjebak, anak baik pun bisa kena. Anak baik yang disebut anak rumah pun ada yang mengalami   kecelakaan Oleh sebab itu, sangat diperlukan pancegahan dini dengan memberikan pengetahuan seks.  Pendidikan seks itu sangat penting sekali. Tapi, di masyarakatkita pendidikan seks itu masih dianggap tabu. Berdasarkan pengamatan, banyaknyaremaja yang terjebak seks bebas ini dikarenakan mereka belum mengetahui tentangseks. Seks itu bukan hanya berhungan intim saja. Tapi, banyak sekali, bagaimanamerawat organ vital, mencegah HIV dan lainnya. Pelajari seks itu secara benar supaya kita bisa hidup benar.Sementara itu, Banyak anak-anak remaja beranggapan bahwa masa remajaadalah masa paling indah dan selalu menjadi alasan sehingga banyak remaja yangmenjadi korban dan menimbulkan sesuatu yang menyimpang.Senada dengan itu, pergaulan bebas itu saat ini sudah tidak tabu lagi, dan
 
 banyak remaja yang menjadikannya budaya modern. Pergaulan bebas berawalketika remaja mulai melakukan perbuatan yang keluar dari jalur norma-normayang berlaku di sekitar kehidupan kita. Sekarang banyak banget anak-anak seumuran kita sudah keluar dari jalurnya. Kalo aku nggak pernah melakukan haltersebut dan jangan sampai lah.Di tempat terpisah, data yang ditemukan lebih banyak lagi anak-anak yangmelakukan seks bebas. Maka diperlukan pencegahan. Saya meminta semuakalangan, baik para pendidik, orang tua, dan tokoh masyarakat agar memfungsikantugas-tugas sosialnya.Banyaknya kalangan remaja yang melakukan seks bebas, lanjutnya diindikasikanada jaringan tertentu yang menggiring anak-anak ke hal yang negatif. Oleh karenaitu, MUI menghimbau untuk menutup tempat yang berbau maksiat. Menutuptempat maksiat itu jauh lebih pentin demi generasi muda.Ditingkat pergaulan dalam kondisi hari ini, anak-anak bisa saja berbohong.Oleh sebab itu, sambungnya pengawasan orang tua harus diperketat. Tentu sajacontoh perilaku orang tua sangat berperan.Semua sekolah-sekolah tanpa terkecuali memperkuat kembali kehidupan beragama. Kita harus menanamkan nilai-nila agama sejak dini sehingga merekamemiliki kepribadian yang kuat. Hal yang sama juga diutarakan Drs Ali Anwar .Menurutnya, akibat perkembangan zaman, ketika agama tidak lagi menjadi pokok dalam kehidupan banyak remaja yang terjebak dalam pergaulan bebas. Solusinya,kuatkan lagi ajaran agama. Baik di sekolah maupun di rumah agama merupakankebutuhan pokok.Selain itu, orang tua harus lebih memperhatikan anaknya. Orang tua dan anak harus selalu berkomunikasi. Sehingga tahu persoalan anak,Menyikapi hal ini, Drs HM Wardan MP mengatakan akan melakukankomunikasi dengan dinas pendidikan kabupaten/kota untuk membuat surat edaranke sekolah-sekolah dalam mengantisipasi hal tersebut. Kita berharap jangansampai terjadi hal tersebut karena akan merusak diri sendiri, sekolah, agama dandaerah
PENYAKIT YANG TIMBUL DARI PERGAULAN BEBAS DIANTARANYA HIV / AIDS
AIDS yang menyangkut hukuman sosial ini sangat menyulitkan, pasalnya mereka yang terkena penyakit tersebut akan dikucilkan dan kesepian. Dalam kesendirian, mereka akan tersiksa dan selalu bersedih. Mereka juga manusia yang butuh hidup bersama seperti manusia lainya, karena mereka juga makhluk sosial.
 Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang akhirnya menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah virus mematikan yang sangat mengerikan. Perkembangan penyakit sangat bervariasi setiap orang, Kondisi ini dapat berlangsung dari beberapa bulan sampai lebih dari 10 tahun. Selama periode ini, virus terus berkembang biak secara aktif menginfeksi dan membunuh sel-sel sistem kekebalan tubuh. Walau sistem kekebalan tubuh dapat melawan bakteri, virus, dan penyebab infeksi lainnya. Virus HIV menghancurkan sel-sel yang berfungsi sebagai “pejuang” infeksi primer, yang disebut CD4 + atau sel T4. Setelah sistem kekebalan melemah, gejala HIV AIDS akan muncul.
Setelah sistem kekebalan melemah, gejala HIV AIDS akan muncul seperti: Kurangnya energi, Berat badan menurun, Sering demam dan berkeringat, Persistent atau infeksi jamur, Persistent ruam kulit atau kulit bersisik, kehilangan memori jangka pendek, Mulut, alat kelamin, dubur atau luka dari infeksi herpes.
Namun beberapa gejala AIDS secara umum mencakup : Batuk dan sesak napas, Kejang dan kurangnya koordinasi, Sulit atau sakit saat menelan, Mental gejala seperti kebingungan dan pelupa, parah dan diare persisten, Demam, Visi rugi, Mual, kram perut, dan muntah, Berat badan dan kelelahan ekstrim, Sakit kepala parah dengan leher kaku, atau Koma.
Beberapa sebab yang mengantarkan pada AIDS adalah bisa karena gaya hidup atau karena tertular melalui transfusi darah. Namun HIV AIDS adalah azab menurut mereka yang terkena penyakit ini.
Derita yang dialami oleh penderita HIV AIDS seolah tak pernah terputus baik secara batin, jiwa, raga, maupun secara sosial. Keadaan ini dapat membuat penderita melakukan aksi nekad, dengan menularkan penyakit seksual HIV AIDS pada orang lain. Hal ini dilakukan dengan alasan ingin hidup bersama dengan penderitaan yang sama, atau karena muak dengan cemooh yang mereka terima dari orang sekitar, sehingga mereka ingin seluruh orang ikut merasakan yang mereka derita.
Bahaya penyakit menular seksual HIV AIDS yang lebih mengerikan adalah ketika penderitanya tidak tahu bahwa dia mengidap HIV AIDS sehingga tanpa sadar menularkan virus tersebut ke orang lain. Seperti berita yang menyatakan semakin banyaknya para manula di Cina yang berusia di atas 70 tahun tertular virus HIV. Mereka mengaku tidak tahu dari mana dan dari siapa virus tersebut mereka dapatkan.
Walau semakin banyaknya manusia yang terserang penyakit ini, namun kita tidak perlu menjahuinya, kita tetap menghormatinya agar mereka tetap bisa hidup yang seperti kita. Oleh sebab itu, kita perlu ketahui bahwa HIV atau AIDS tidak menular melalui: bekerja bersama orang yang terkena infeksi hiv, gigitan nyamuk atau serangga lain, sentuhan tangan atau saling pelukan, penggunaan alat makan bersama,penggunaan toilet bersama, semprotan bersin atau batuk.
Maka salah satu cara untuk menghidari penyakit ini adalah dengan Kasih sayang dan cinta. Bila hati terselimuti cinta tulus dan tertetesi oleh cinta orang-orang di sekitarnya, cinta itu akan membuat orang merasakan hidup dengan damai dan penuh ketenangan. Ketenangan hidup itu akan membuat mereka menghindari batas-batas yang bisa membawa mereka ke bahaya penyakit menular seksual HIV AIDS. Cinta itu akan membuat mereka setia pada pasangannya. Cinta itu akan membuat mereka fokus pada tanggung jawab terhadap dunia dan akhiratnya. Cinta itu akan membuat mereka melakukan hal-hal positif sehingga akan menularkan cinta yang mereka punya kepada orang lain.


Sabtu, 13 Oktober 2012

Pelajar dan rokok


PELAJAR DAN ROKOK
Problem degradasi moral akhir-akhir ini menjangkiti sebagian generasi muda yang notabene sebagai kaum terpelajar. Gejala kemerosotan moral antara lain diindikasikan dengan merebaknya kasus penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, kriminalitas, kekerasan, dan aneka perilaku kurang terpuji lainnya. Di lain pihak, tak sedikit dari generasi muda yang gagal menampilkan akhlak terpuji (akhlaq mahmudah) sesuai harapan orang tua. Kesopanan, sifat-sifat ramah, tenggang rasa, rendah hati, suka menolong, solidaritas dan sebagainya yang merupakan jatidiri bangsa berabad-abad seolah-olah kurang begitu melekat secara kuat dalam diri mereka .
Diantara yang paling sering dilanggar kaum pelajar di sebagian besar sekolah-sekolah adalah perbuatan merokok. Bahkan, merokok seolah sudah menjadi sebuah trend anak sekolah. Hasil survei oleh Global Youth Tobacco Survey (GYTS) menyatakan bahwa kebiasaan merokok pada anak usia 12-15 yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia tahun 2006 menunjukkan lebih dari sepertiga (37,3 %) siswa pernah merokok .
Pelaksanaan larangan merokok tentu saja bervariasi wujudnya pada banyak sekolah. Ada sekolah yang melaksanakan dengan serius dan penuh tanggung jawab, dan ada pula yang menerapkannya penuh pura-pura dan sekedar basa-basi. Namun demikian, Sekolah yang sangat peduli dengan kualitas pendidikan, tentunya tidak mengenal basa basi dalam menegakkan disiplin dan wibawa sekolah.
Sepuluh atau dua puluh tahun yang silam jumlah produksi rokok tentu saja tidak sebanyak yang sekarang. Namun kini produksi rokok sudah amat mengkhawatirkan dari sudut jumlah rokok dan jumlah merek rokok itu sendiri. Rokok-rokok (pemilik industri rokok) tersebut saling berlomba untuk menarik dan mengajak semua orang agar segera mejadi perokok sejati. Iklan rokok dengan bahasa yang indah (membujuk dan mengajak semua orang untuk jadi perokok) terpajang didepan mata dimana-mana; di gardu polisi lalulintas, pada jalan raya utama, di tempat keramaian anak-anak muda. Malah industri rokok tidak segan- segan bersedia menjai sponsor atau donator dari berbagai kegiatan sekolah selagi spanduk nama rokok mereka tidak lupa untuk dipajang.
Hingga dengan saat ini, pelarangan merokok secara ketat dan tegas memang masih hanya ditujukan pada kalangan pelajar di sekolah, seolah larangan itu hanya alasan status, bukan nilai dari perbuatan itu. Hal ini mungkin bagi sebagian kalangan akan memicu pertanyaan: kenapa hanya kalangan pelajar?, karena semestinya larangan itu sebenarnya ditujukan untuk semuanya. Namun jika kita mencermati, keputusan untuk memulai menerapkan aturan larangan merokok di lingkungan di sekolah adalah tepat, karena Sekolah adalah tempat yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai. Tentu harapannya adalah: nilai-nilai itu akan melekat kuat sejak di bangku sekolah hingga akhir hayatnya.
Masa remaja (usia sekolah) adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Elliot Turiel (1978) menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan lingkungan mereka, semisal rokok. Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangan lebih banyak alternatif lainnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya “kenyataan” lain di luar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya. Ia akan melihat bahwa ada banyak aspek dalam melihat hidup dan beragam jenis pemikiran yang lain. Baginya dunia menjadi lebih luas dan seringkali membingungkan, terutama jika ia terbiasa dididik dalam suatu lingkungan tertentu saja selama masa kanak-kanak.

Sumber-sumber informasi dalam penyusunan artikel ini
http://20517425.siap-sekolah.com/2012/01/26/119/

Minggu, 07 Oktober 2012

kemiskinan di negara berkembang


kemiskinan dan penganguran menjadi masalah yang sangat komplek bagi Negara-negara berkembang termasuk Negara kita Indonesia banyak ahli berusaha memecahkan masalah ini di mulai dari perintah daerah maupun pemerintah pusat untuk mengurangi anga penduduk miskin di negra ini .
melalui perintah daerah dan pusat di harapkan dapat menciptakan solusi-solusi yang tepat yang bisa di terapkan di masyarakat luas . dari sinilaah masyarakat diharap kan bisa memulai berwirausah dan mengankat pendapatan ekonomi keluaraganya dan keluar dari garis kemiskinan . menurut data pemerintah pada tahun 2011 angka penduduk miskin mencapai 33% dan angaka penganguran mencapai 45% tentu saja hasil yang cukup mencengangkan untuk Negara berpenduduk terbanyak ke 4 di dunia maka dari itulah perintah daerah maupun pusat dapat menemukan solusi-solusi yang tepat .
DAMPAK KEMISKINAN
Jelas maslah kemiskinan bukan masalah yang mudah untuk di pecahkan tapi bila tidak segera di tangani dengan serius Negara ini akan menjadi Negara yang gagal di mata dunia selain itu pastilah tingkat kriminalitas akan meningkat di karnakan masyarakat tidak mempunyai lapangan pekerjaan yang dapat memberikan penghasilan bagi keluarganya .dalam jangka panjang maslah kemiskinan akan sangat merugikan bagi reputasi Negara ini yang telah gagal mensejahterakan seluruh masyarakatnya dan besar pengaruhnya dengan gerasi penerus bangsa kita kedepan karna kemiskinan sehinga mereka tidak mendapat gizi yang cukup dan kesulitan biaya untuk menuntut ilmu di sekolah . alhasil dapat di prediksikan genersai kita kedepan akan dapat di bodohi oleh Negara-negara yang haus akan hasil bumi kita ini .
FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI NEGARA BERKEMBANG
Tidak sulit mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan tetapi dari faktor-faktor tersebut sangat sulit memastikan mana yang merupakan penyebab sebenarnya terjadinya kemiskinan serta mana yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan sehingga dapat di ketahui secara pasti serta dapat di tanggulangi sejak awal , di bawah ini saya akan uraikan beberapa sebab yang menyebabkan terjadinya kemiskinan semoga saja dengan megerti sebab sebab terjadinya kemiskinan kita jadi tahu dan mengerti cara untuk mengantisipasinya
agar kemiskinan di indonesia bisa di atasi berikut adalah sebab sebabnya:

Tingkat inflasi
Pajak dan subsidi
Investasi
Alokasi serta kualitas SDA
Ketersediaan fasilitas umum
Penggunaan teknologi
Tingkat dan jenis pendidikan
Kondisi fisik dan alam
Politik
Bencana alam
Peperangan

PROGRAM PERINTAH UNTUK MENANGGULANGI KEMISKINAN

Beberapa program yang tengah digalakkan oleh pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan antara lain dengan memfokuskan arah pembangunan pada tahun 2008 pada pengentasan kemiskinan. Fokus program tersebut meliputi 5 hal antara lain pertama menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok; kedua mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin; ketiga menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat; keempat meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar; dan kelima membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
Dari 5 fokus program pemerintah tersebut, diharapkan jumlah rakyat miskin yang ada dapat tertanggulangi sedikit demi sedikit. Beberapa langkah teknis yang digalakkan pemerintah terkait 5 program tersebut antara lain:
a. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :
• Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
• Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer
b. Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Fokus program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin. Beberapa program yang berkenaan dengan fokus ini antara lain:
• Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan pola bagi hasil/syariah dan konvensional.
• Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga Keuangan Mikro (LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
• Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro
• Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal
• Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro
• Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
• Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil
• Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan keluarga
• Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah
• Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.
c. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain :
• Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
• Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
• Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
• Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.
d. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :
• Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
• Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
• Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
• Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit;
e. Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan ekonomi. Program teknis yang di buat oleh pemerintah seperti :
• Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA)
• Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.
• Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana sosial.
• Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan Program Keluarga Harapan (PKH).
• Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi persyaratan).
Beberapa sumber refrensi dalam penyusunan artikel ini