Kamis, 27 Juni 2013

Peran dan Fungsi Mahasiswa yang Sebenarnya

Mahasiswa adalah suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa merupakan calon intelektual dan sebagai cikal bakal tatanan majunya suatu bangsa. Sebagai seorang mahasiswa harus tau betul apa peran dan fungsi mahasiswa.
Peran dan fungsi mahasiswa.
Sebagai agen perubahan (AGEN OF CHANGE), Mahasiswa harus memiliki sifat kritis. Mahasiswa haruslah mampu berfikir kreatif dan inofatih untuk mebuat perubahan nyata di bangsa ini membenahi sistem sistem yang telah bobrok dan telah kedaluarsa. Contoh nyata perjuangan mahasiswa di tahun  1998 dalam mengumandangkan reformasi di Negara ini. Perubahan yang sangat besar terjadi sebagai efek dari perjuangan mahasiswa, banyak perombakan terjadi pada sistem pemerintah mulai dari sistem perekonomian bangsa, pendidikan dan kinerja pemerintah. Pengaruh besar yang di timbulkan mahasiswa ke pada masyrakat sangatlah besar. Harapan tinggi suatu bangsa terhadap para mahasiswa adalah menjadi genarasi penerus yang memiliki loyalitas tinggi terhadap kemajuan bangsa.
Sebagai control social (SOCIAL CONTROL), Masyarakat adalah sekumpulan populasi yang berada di sebuah Negara dan sebuah Negara pastinya memiliki sistem pemerintahan dan pemerintahan adalah penentu kebijkan-kebijakan kepada masyarakat dari sector perkonomian, pendidikan dll. Sebagai agen of social control mahsiswa merupakan pengamat dari sebuah kebijakan yang di keluarkan pemerintah karena tidak semua kebijakan pemerintah di buat memihak kepada masyarakat. Lebih tepatnya mahasiswa menjadi jembatan antara masyrakat dengan pemerintah, Menyampaikan aspirasi dari masyarkat kepada pemerintah.
Sebagai iron stcok, mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan aklhak yang mulia yang nanti menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Tak dapat di pungkir mahasiswa adalah asset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan yaitu pergantian kekuasan dari glongan tua dengan golongan muda.
Begitu pentingnya peran dan fungsi mahasiswa, berbanding terbalik dengan apa yang di lakukan oleh para mahasiswa zaman sekarng jika menengok sebuah data yang di keluarkan oleh DIKTI jumlah mahasiwa hanyalah sekitar 7-10% dari seluruh masyrakat Indonesia. Bayangkan minimnya jumlah para intelektual dan akademisi muda yang akan mengantikan para golongan tua hanya sepersekian persen jumlah.
 Pesan saya kepada kawan-kawan mahasiswa semua sadarlah wahai mahasiswa kalaian orang” yang terpilih dan punya kesempatan mampu dan bisa berkuliah jangan siasiakan masa kuliah kawan-kawan jadi lah mahasiswa yang berguna bagi keluarga dan Negara ini
  “mungkin kita tidak tau sekarang kita berjuang untuk siapa, tapi taukah anda di sana di luar sana ada puluhan bahkan jutaan masyarakat yang menggantungkan harapan dan perjuangan kita sekarang”

HIDUP MAHASISWA !!!

Minggu, 23 Juni 2013

Mengembalikan Fungsi Pendidikan yang Sebenarnya.

Mengembalikan Fungsi pendidikan yang sebenarnya.

Pendidikan memiliki arti yang sangat luas dan menjangkau seluruh aspek kehidupan manusia. Dengan pendidikan, manusia memiliki kemampuan untuk memecahkan suatu permasalahan dan kesulitan hidup. Oleh karena itu pendidikan adalah sebuah pembangun, pembentuk dan pengembang manusia.
Di zaman globalisasi seperti menuntut manusia untuk memiliki kemampuan berfikir yang lebih agar dapat bersaing dengan masyrakat dunia. Sayangnya, Negara kita (Indonesia) masih dihadapkan dengan fakta-fakta  di antaranya.
-          Setiap menit, empat anak putus sekolah
-          54% guru tidak kualifikasi yang cukup untuk mengajar
-          34% sekolah kekurangan guru
-          Persebaran guru tidak merata
-          Education development index (IDE) berada pada posisi ke-69 dari 127 negara.
Tentunya pemerintah harus segara membenahi sistem pendidikan di Negara ini agara generasi-genarasi muda bangsa ini akan tetap mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain, bukanya sudah jelas di dalam pembukaan UUD 1945 yang menyerukan untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Pemerintah sekaan lupa dengan hal itu, terbukti dengan masih banyaknya anak bangsa yang putus dari bangku sekolah. Dengan angka perbandingan yang cukup tinggi yaitu 4 siswa permenit.
Pada hakikatnya, secara kuantitas jumlah guru yang mengabdi. Saat ini terjadi ketimpangan kompetensi yang cukup mencolok. Banyak guru yang mengajar di sekolah-sekolah dengan tidak terstruktur dan mengabaikan teori-teori pembelajaran efektif. Fenomena ini dapat dimengerti karena memang upaya peningkatan kompetensi guru tidak dijadikan sebagai salah satu solusi yang diprioritaskan khususnya dalam pembangunan pendidikan. Mereka tidak memiliki kesempatan untuk memperoleh pelatihan atau upaya-upaya peningkatan mutu guru itu sendiri, sehingga ini berkorelasi erat dengan kemampuan mengajarnya di sekolah.
Adanya otonomi daerah, akan tercipta suatu otonomi pendidikan yang mampu mengatur sistem pendidikan di suatu daerah sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing, sistem ini sering sekali menghambat perpindahan guru dari daerah yang kelebihan guru ke daerah yang mebutuhkan tenaga pengajar.
Berdasarkan data, perkembangan perkembangan pendidikan Indonesia masih tertinggal bila di bandingkan dengan Negara-negara berkembang lainya. Menurut Education For All Global Monitoring Report 2011 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahun dan berisi hasil pemantuan pendidikan dunia, dari 127 negara, Education Development Index (EDI) Indonesia berada pada posisi ke-69, dibandingkan Malaysia (65) dan Brunei (34).

Ironis memang dengan fakta-fakta ini, karena dengan pendidikan manusia dapat memecahkan masalah dan dapat bersaing dengan manusia yang lainya, tapi apa mau dikata selain fakta-fakta itu negeri kita dihadakan dengan lemahnya pendidikan di Indonesia, kurikulum yang tidak jelas arahnya atau tidak memiliki karakter yang kuat. Untuk itu tiap insan intelaktual diharapkan dapat mengembaliakan fungsi pendidikan yang sebenarnya bukan hanya untuk kepentingan yang terbatas akan tetapi untuk kepentingan yang luas yakni untuk kemajuan bangsa dan Negara.

Senin, 14 Januari 2013

TANGKAP DAN ADILI TOKOBAGUS.COM


TANGKAP DAN ADILI TOKOBAGUS.COM
Baru-baru ini kita semua penguna internet dan masyarakat Indonesia pada khususnya dikejutkan dengan iklan bayi mungil berusia 18 bulan di situs jual-beli online, Tokobagus.com. Dalam iklan itu, akun farkhan di Kalimantan Barat melego bayi itu seharga Rp 10 juta.
Ini adalah kasus yang sangat ironis dalam perkembangan dunia tegnologi informasi, yaitu Melakukan penjualan bayi melalui dunia online/maya, ini merupakan bentuk pelangganra hokum berat. Sebagai bentuk perdagangan manusia, human trafficking.
Oleh karena itu Tokobagus.com harus bertanggung jawab penuh atas iklan yang sudah menjadi konsumsi public, bahwasanya ini adalah pelanggaran berat yang memamg melanggar UU perlindungan anak, UU perdangan manusia. Tapi sarananya mengunakan dunia maya melalui online.
Tokobagus.com adalah salah satu website jual beli terbesar  di Indonesia, oleh karena itu website terbesar jual beli ini sangat mudahnya memasukan iklan yang menjual bayi, ini membuktikan TOkobagus.com ini adalah salah satu website yang tidak mempunyai kredibilitas tinggi dalam memfilter iklan.
Pihak Tokobagus.com menyatakan akan terus berkoordinasi dengan pihak Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, untuk menelusuri pelaku penjual Iklan jual beli bayi, di situs jual beli gratis itu. Tokobagus juga akan mengklarifikasi kasus tersebut ke polisi.
Pimpinan Tokobagus.com, Michal Klar mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut, agar melindungi masyarakat dari masalah yang bisa dikategorikan sebagai human trafficking tersebut .
Dikutip dari Forum Mahasiswa peduli internet (FMPI)